Minggu, 25 Desember 2011

Hilangnya Kreativitas Cihampelas

Aksesoris (Foto: Bakri)
Era naik daunnya kawasan Cihampelas pada 1980-an, sempat menjadi buah bibir di kalangan pemuda Jakarta. Mereka yang jalan-jalan ke Bandung serasa belum sreg kalau belum mampir ke kawasan pusat penjualan pakaian jadi ini, khsususnya jeans. T-shirt dengan aneka desain hasil tangan-tangan kreatif menjadi santapan remaja dan pemuda yang haus akan hal-hal yang bersifat baru kini seakan menghilang dari ruang pamer outlet. Pokoknya, dulu kalau belanja ke sini, rasanya gimanaaaa gitu...! ujar seorang pengunjung dari Jakarta. Itu dulu, sekarang bagaimana? 

Army look  kw 2 (foto: Bakri)
Kenapa sekarang toko-toko, outlet, gerai-gerainya pada sepi, Kang? “Yah, terutama memang sekarang sudah banyak saingan, Pak! Di Bandung selain banyak mal berdiri, kini sudah banyak titik-titik sentra produksi yang membuka factory outlet. Jadi, kalau pengunjung ke sini kurang ramai, mungkin sudah terjadi pemerataan pengunjung,” ujar salah seorang kasir outlet jeans, T-shirt dan pakaian jadi lainnya.

Bandung kian ramai dan jalan raya pun kian padat merayap (pamer) oleh berbagai kendaraan, khususnya angkot. Seperti yang seringkali dikeluhkan oleh banyak orang yang sering wara-wiri Jakarta-Bandung tentang jalan rayanya yang hanya satu arah membuat seseorang yang salah jalan harus mutar balik kadang cukup jauh. Menyebalkan memang. Tapi itulah ciri khas Bandung dengan apa adanya.

Di beberapa titik memang nampak beberapa rumah telah berubah menjadi factory outlet. Walau kian menjamur, tapi memang belum tentu menjadi pusat keramaian. Ada beberapa outlet yang sepi pengunjungnya. “Walau sebutannya factory outlet, bicara harga belum tentu harga pabrik. Factory outlet yang ramai dikunjungi konsumen biasanya, harganya miring banget dan kualitas barangnya juga oke,” tutur Sandra, yang biasa kalau ke Bandung selalu menyempatkan diri mampir ke Cihampelas dan Factory outlet di sekitarnya.

Peyeum Bandung (Foto: Bakri)
Membandingkan keramaian Cihampelas dulu dengan sekarang memang beda jauh. Sekitar 1990-an, Cihampelas sedang boomingnya dengan industri celana jeans. Sebagai daya tarik mengunjung, hampir tiap toko atau outlet saling adu kreasi memamerkan desain exterior-nya. Ada yang menaruh mobil tua di atas tokonya dengan desain seakan mobil yang hanya nongol kepalanya itu menabrak dinding bagian depan toko. Ada juga memamerkan patung spiderman besar, Rambo (masih ada hingga kini), ada beca, sepeda, koboi dan banyak lagi kreasi lainnya.

Namun, seiring perjalanan waktu, terjadi pergeseran keramaian secara perlahan, Cihampelas yang sekarang ini, memang tidaklah ramai dulu. Apalagi jika kita mengamati isi tokonya yang kurang full dengan dagangannya. Kalaupun ada, seperti T-Shirt dan pakaian wanita, modelnya hanya yang itu-itu saja. Cihampelas seakan mati kreatifitas. Mandeg dari sentuhan tangan-tangan kreatif. Beberapa outlet pakaian, seperti jean, T-shirt, pakaian wanita, nampak kurang diminati pengunjung.

Buat para pemburu kaos “semarak desain” tentu bakal kecewa berat lantaran toko-toko tersebut hanya memamerkan stocknya yang hanya itu-itu saja desainnya.

Tak seheboh dulu (Foto: Bakri)
Beberapa outlet pakaian terlihat memasang tulisan diskon besar-besaran hingga 50%. Ada juga yang aneka T-shirt wanita hingga seharga Rp 10.000.-/potong. Namun sayangnya, sejak TNOL berdiri beberapa menit di situ yang nampak hanya segelintir pengunjung yang membolak-balikkan kaos itu namun tak berminat membeli. Selain yang didiskon stok barang lama, modelnya pun tergolong biasa saja malah terkesan lusuh abis.

Yah, walaupun sempat kecewa dikit, tapi para pengunjung masih bisa terhibur dengan adanya areal Cihampelas Walk (Ciwalk) yang begitu luas berikut aneka kulinernya. Pengunjung yang “easy going” bisa menyeruput es duren seharga Rp 5000,- atau beli peuyeum (tape singkong) buat oleh-oleh tetangga yang sekilo harganya tak sampai Rp 5000.

(Foto: Istimewa)
Usai mengunjungi outlet “Army Look”, pakaian loreng, mulai dari celana tentara, loreng, baju dan topi hijau serdadu yang variatif harganya berkisar Rp 25.000.- hingga Rp 75.000.-, TNOL memasuki toko tas cukup terkenal “Elizabeth”. Di toko aneka tas ini, dulu cukup ramai oleh pengunjung, tapi sekarang sepi banget. Biasanya, di akhir-akhir tahun seperti ini, “Elizabeth” paling getol mendiskon produknya, mulai dari dompet pria, wanita hingga tas dengan aneka desain yang menyita waktu untuk mengamatinya. Tapi, Sabtu kemarin, tidak ada terpampang kata-kata diskon.

Peta Cihampelas
Di salah satu toko pakaian, celana jeans merek terkenal “Levis” didiskon hingga 50% sehingga menjadi Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu. beberapa pengunjung begitu melihat produknya malah nggak jadi beli karena melihat label yang tertera di pinggang sudah digunting. Kenapa harus digunting? “Memang begitu peraturannya, Pak. Menurunkan harga tapi cuting label, artinya mereknya harus dibuang, tapi soal bahan saya jamin asli dan bagus, Pak,” jelas salah seorang wanita penjaga kasir.

Jeans Bandung (Foto: Istimewa)
Dari pada beli kaos harganya mahal tapi desainnya nggak karuan dan dipakainya nggak enak di badan mendingan cari kaos yang dijual orang dipinggir jalan. Kaos putih dengan desain tulisan “Bandung Paris Van Java” ini dijual mulai dari harga Rp 10.000 hingga Rp 20.000.- Yang menolong kaos ini adalah desainnya bergambar Kota Tua Bandung dengan mobil tua yang sedang berada di tengahnya. Ada juga gambar Gedung Sate. Lumayan juga selain enak dilihat, dipakenya juga sreg di badan.

(Increased leaf area Cihampelas era in the 1980s, had become a byword among the youth of Jakarta. Those are the roads getting here has not felt comfortable if you do not stop at the central area of ​​apparel sales is, in particular jeans. T-shirts with various designs of creative hands into fine young people and youth who thirst for the things that are just now seemed to disappear from showrooms outlet. Anyway, first when shopping here, it feels so ... gimanaaaa! said a visitor from Jakarta. That was then, now what?

Why now stores, outlet, outlet-stores on the quiet, Kang? "Well, mainly it now has many rivals, sir! In Bandung in addition to many malls stood, now a lot of points production center that opened factory outlets. So, if visitors come here are less crowded, it may have occurred even distribution of visitors, "said one cashier outlet jeans, T-shirts and other apparel.

Bandung increasingly crowded and the road is increasingly creeping solid (showing off) by a variety of vehicles, especially public transportation. As is often complained of by many people who often wara-wiri Jakarta-Bandung on the street festival is only one way to make someone the wrong way sometimes be rolling back far enough. It sucks indeed. But that's the hallmark of Bandung with what it is.At some point it seems some houses have been turned into a factory outlet. Although increasingly proliferated, but did not necessarily become the center of the crowd. There are several outlets that quiet visitors. "Although it is called factory outlets, price is not necessarily talking factory prices. Factory outlets that consumers usually crowded, very low price and quality of goods is also okay, "said Sandra, who usually when getting here has always found time to stop Cihampelas and Factory outlets in the vicinity.

Comparing past and present Cihampelas crowd was much different. Around the 1990s, Cihampelas industry is booming with jeans. As the appeal of visiting, almost every shop or outlet fighting each other creations showcased its exterior design. There is an old car put on top of his store with the design of the car as if it's just sticking his head hit the wall of the store front. There are also exhibiting a large statue of Spiderman, Rambo (still there today), there is beca, bicycles, cowboys and many more other creations.

However, over time, slowly shifting crowd, Cihampelas present, it is not crowded yet. Moreover, if we observe a less full contents of his store with merchandise. If anything, such as T-shirts and women's clothing, the model is just that-that's it. Cihampelas creativity as if dead. Stagnated from the touch of creative hands. Some of the outlets of clothing, like jeans, T-shirts, women's clothing, appear to be less interested visitors.

Create a t-shirt hunters "vibrant design" would have been disappointed because the stores are just showing off stocknya the only design that's it.Some outlets clothing looks put up a massive discount of up to 50%. There are also a variety of T-shirts for women up to Rp 10.000.-/potong. But unfortunately, since TNOL stand a few minutes there is visible only a handful of visitors that the shirt was tossing and turning but not interested in buying. In addition to the discounted stock of the old stuff, the model was quite impressed even casual shabby abis.

Well, although it was slightly disappointed, but the visitors could still be entertained by the area Cihampelas Walk (Ciwalk) following such a broad variety of culinary. Visitors are "easy going" can sip iced durian for Rp 5000, - or buy peuyeum (fermented cassava) created by the neighbor-kilo price is less than USD 5000.

After visiting the outlet "Army Look", camouflage clothing, ranging from army pants, camouflage uniforms, shirts and green hats varied soldiers .- prices range from Rp 25,000 to Rp 75,000 .-, TNOL bags into the store quite famous "Elizabeth". At various stores this bag, used to be quite crowded by visitors, but now really quiet. Typically, in recent years like this, "Elizabeth" most industrious to discount its products, ranging from wallet men, women to bags with various designs that take the time to watch. But, last Saturday, no words emblazoned discount.

In one of the clothing stores, jeans famous brand "Levis" is discounted by 50% to become USD 100 thousand to $ 150 thousand. some visitors at the sight of so dont buy their products instead of seeing the label are listed in the waist was cut. Why should I cut? "That's the rules, sir. Lowering the price but cuting label, meaning that the brand must be discarded, but I assure you about the original material and good, sir, "explained one of the women guards cashier.

Instead of buying expensive shirts but the design is not frivolous and worn on the body is not good passable people looking shirts that are sold alongside a road. White t-shirt design with the words "Paris Van Java Bandung" is sold at prices ranging from Rp 10,000 to Rp 20,000 .- The shirt is helping design the Old Town Bandung picture with an old car that was in the middle. There are also pictures Sate Building. Not a bad addition to unsightly, dipakenya also comfortable on the body.)

Wisata Tasikmalaya: Gunung, Kelom Geulis, dan Pantai

TIDAK semua orang pernah wisata ke Tasik. Padahal banget-banget asyik. Jauh dari bising alias berisik. Di jalanan yang bersih apik pun jarang sekali kita temui sampah plastik. Coba ajak keluarga sekali-sekali home stay di sana. Anda akan menemukan suasana lain dari yang lain.  Carilah pemukiman penduduk yang bersahaja, rumahnya masih panggung di atas kolam yang banyak berisi ikan mas. Suasana seperti ini bisa kita temui, salah satunya di pemukiman kaki gunung Galunggung. 

Penduduknya yang ramah, pasti senang banget ‘ketumpangan’ orang dari kota. Mereka akan sigap menyiapkan nasi kukus panas, sambal kecap berisi cabe rawit, potongan kecil-kecil bawang merah plus bawang putih yang diuleg lebih dulu.  Anda dan sekeluarga akan berteriak “wadaaaow!” yang berarti nikmatnya “ maknyus” manakala ikan mas goreng/bakar terhidang dengan colekan sambal kecap.

Di Kota Tasimalaya yang cukup disebut Tasik ini, Anda dan sekeluarga bisa belanja yang namanya Kelom Geulis, yakni sandal terbuat dari kayu dan payung khas terbuat dari kertas . Selain itu, ada busana-busana renda bordir. Asal tahu saja, Tasik ini memang tempatnya urusan bordir-membordir. Perancang terkenal Ramli kalau tidak salah adalah salah satu putra terbaik dari Tasik yang berhasil mengangkat citra bordir ke dalam rancangan-rancangannya yang berkelas internasional. 

Kereta jaman baheula
Kota Tasikmalaya, berjarak 60 Km dari Kota Garut, merupakan ibukota dari kabupaten dengan nama yang sama. Selain kerajinan yang telah disebutkan di atas, Tasik juga terkenal dengan kerajinan tangan dari rotan. Daun pohon palem dan bambu digunakan sebagai bahan untuk membuat tikar, keranjang, asbak, topi anyaman, dan payung kertas. Tasik yang terkenal sebagai kota transit, pun memiliki sebuah industri batik kecil. Kalau bicara obyek wisatanya, banyak tempat-tempat menarik untuk dikunjungi.
Anda bisa mengajak keluarga ke pusat pembuatan barang kerajinan di Desa Rajapolah, 12 Km utara Tasikmalaya. Di sini kita bisa membeli barang-barang kerajinan dari rotan dengan harga relatif murah. Tawar-menawar bisa langsung kepada pembuatnya.

Ada tip bagi ibu yang suka memasak nasi tapi dari beras yang asli gilingan kampung. Jika kebetulan mampir di salah satu pasar di kota Tasik, belilah sekarung beras yang masih asli hasil gilingan setempat. Maklum, kalau di kota besar, beras kadang terlihat putih tapi ternyata hasil gosokan yang ditambah bahan pemutih. Makanya, kalau berkunjung ke daerah seperti Tasik, sempatkanlah membeli beras kampung yang masih asli, wangi dan tanpa pemutih.

Kalau memang masih ada waktu, jangan buang kesempatan untuk mampir ke obyek wisata Cipanas Galunggung yang merupakan kawasan wisata air panas yang terletak di kaki Gunung Galunggung. Gunung api ini pernah meletus secara dramatik pada 1982. Cipanas Galunggung terletak 20 Km barat laut Tasikmalaya. Dari rekreasi air panas Cipanas Galunggung ini wisatawan dapat meneruskan perjalanan mengikuti jalan kecil ke sebuah air terjun kecil dan terus ke bawah kawah Gunung Galunggung sejauh 3 Km. 
Kalau Anda termasuk orang yang kangen akan keindahan danau, bisa Anda kunjungi Situ Lengkong yang terletak 40 Km utara Tasikmalaya, 500 meter dari Desa Panjalu. Anda bisa merasakan ketenangan dan kedamaian di danau yang di tengahnya terdapat sebuah pulau kecil yang ditutupi pepohonan. Di sini kita dapat menyewa perahu untuk berkeliling mendekati pulau di tengahnya.


[ NOT all people ever travel Tasik. Though really, really fun. Far from the noisy alias noisy. The streets are clean neat too rarely do we see plastic waste. Try to take an occasional family home stay there. You'll find another atmosphere than the other. Look for a modest residential, homes are still the stage over the pool that contains a lot of goldfish. This atmosphere we can meet, one of them at the foot of the mountain settlements Galunggung.
Its people are friendly, definitely excited about 'ketumpangan' people of the city. They will readily prepare hot steamed rice, soy sauce containing chili pepper, cut into small red onions plus garlic diuleg first. You and your family will shout "wadaaaow!" Which means pleasure "maknyus" when carp fry / burn poke served with soy sauce.
In the city called Tasik Tasimalaya enough of this, you and your family can shop whose name Geulis clogs, sandals that are made of wood and typical umbrellas made of paper. In addition, there are dresses lace embroidery. Just so you know, this is the place Tasik-embroider embroidery business. Ramli famous designer if no one is one of the best sons of Tasik who managed to lift the image of the embroidery into the design of an international-class design. ]
Train times antiquatedTasikmalaya city, located 60 Km from the City Main Page, is the capital of the district with the same name. In addition to crafts that have been mentioned above, Tasik also famous for its handicrafts from rattan. Palm leaves and bamboo are used as materials for making mats, baskets, ashtrays, hat weaving, and paper umbrellas. Tasik known as a transit city, also has a small batik industry. When it comes to tourism objects, many interesting places to visit.
You can invite family to the center of the manufacture of handicrafts in the village of Rajapolah, 12 km north of Tasikmalaya. Here we can buy handicraft items from rattan with a relatively cheap price. Haggling can be directly to the manufacturer.
There are tips for the mother who loves to cook rice, but from the original rice mill village. If you happen to drop by one of the markets in the city Tasik, buy a bag of rice that is still the original results of the local mill. Understandably, if in a big city, sometimes rice looks white but is apparently the result of plus rubbing bleach. So, if you visit areas such as Tasik, sempatkanlah buy rice pristine villages, fragrant and without bleach.
If indeed there is still time, do not waste the opportunity to stop at the tourist attraction Galunggung Cipanas which is a tourist area hot springs located at the foot of Mount Galunggung. This volcano has erupted dramatically in 1982. Cipanas Galunggung located 20 km northwest of Tasikmalaya. Of hot water recreation Cipanas this Galunggung tourists can go on to follow a small path to a small waterfall and continue down the crater of Mount Galunggung distance of 3 km.
If you include people who will miss the beauty of the lake, can be visited Situ Lengkong located 40 km north of Tasikmalaya, 500 meters from the village of Panjalu. You can feel the tranquility and peace in the lake in the middle there is a small island covered with trees. Here we can hire a boat to get around to approach the island in the middle.




Garut: Swiss van Java!

IF your mind again cramped alias profanity, a walk way to the City Main Page. Once you arrive and untouchable breeze in there, your soul will be dissolved with the atmosphere of beauty Garut.If the famous Bandung as "Paris Van Java", then the Main Page is proud to receive the title "Swiss Van Java" because of, its beauty was no less interesting. The name is cool it could be an attempt to equate similarity Garut like Swiss mountains surrounded.
Are you sure honey moon this here?

Garut town located about 63 km south-east of Bandung. Plateau region is surrounded by a number of mountain peaks, mostly volcanic mountains. These conditions make the area Garut a fertile agricultural region. Arrowroot should be proud because it is central to producing vegetables, citrus, tea and tobacco. In addition, the city is known as a producer of cool leather jacket and "fights his sheep".Arrowroot is also rich in tourist areas. Tourist attraction is the famous resort area Cipanas located 6 km north-west at the foot of Town Main Page
Mountain Thunder. A relatively small tourist area has hot springs are channeled into pools and baths are located in various lodgings in Cipanas. This place can be used as a base (base) before exploring some of the other attractions in the vicinity. If you want here, call it Tarogong area.To be complete in the eyes to enjoy a fascinating journey, it's good that we just rent or Delman Andong. Problem cheaper rates. Freshwater only. Coachman flexible, really. That way, you can drop in to various corners of the city of Garut, stop at the market, a roadside hawker food. Well, not playing it feels.

Domba Garut figther

In this Cipanas tour, you can be staying in cheap lodgings, and swimming in warm water. Each hotel room or a small inn on the water, always provide hot showers. If you're tired and weary, once completed the warm water bath, the body feels fresh again. Here do not forget to buy a leather cap (laken) with a relatively cheap price. But, of course, must be the bargain first. Leather hat that you take home could become a question of your friends in the office because in addition to cheap model was not embarrassing.

 
About 3 km from Cipanas, through streets which climb towards the summit of Mount Guntur, there Citiis waterfall waterfall. From this location we can continue to climb for 4 hours to the summit of Mount Thunder. Should climb starts about 5 am to get a clear view from the heights of the mountaintop. 


Temple Cangkuang
 
About 10 km to the north near the Main Page there is a temple Cangkuang Leles derived dri the 8th century and is one of the few relics of the Hindu temple located in West Java. The temple is located in the middle of the lake Situ Cangkuang has a peaceful atmosphere with a panoramic view that is quite interesting.In addition to the temple there is the tomb grandparent Cangkuang Dalem Arif Muhammad, a propagator of Islam in this area. Arif Mohammed and his friends came from Mataram kingdom in East Java. They come to attack the army of the VOC in Batavia while spreading Islam in particular and the Village Cangkuang Garut general.

Geothermal Kamojang

Mount Papandayan 


These attractions are no less interesting. Mountain with an altitude of 2662 meters is located about 28 km southwest of Garut. This mountain is one of the mountains that are still active in West Java. Crater Papandayan yellow and removing bubbles located lower than the peak of the mountain. This peak can be seen from the City of Garut on a sunny morning.

To get to Mount Papandayan by public transport, tourists can ride minibus from Main Page to the majors Cikajang and then get off at the bend near Cisurupan that leads to Mount Papandayan. From the tourist parking lot should be shooting went away for half an hour to climb to the crater is composed of mud ponds that emit bubbles, holes that emit steam and sulfur region.

Geothermal of Kawah Kemojang

Crater Kamojang 


In the east there is Mt Telagabodas Index.php (2201 Meters), which has bright green crater and remove bubbles. To reach this place by public transport, tourists can ride public transportation with public transportation Wanaradja proceed to parking lot and then walk down.
In the northwest city of Garut there are two volcanic craters can be visited the crater Darajat (26 Km from Main Page) and Kamojang Crater (23 km from Main Page) which is an area of ​​geothermal power plants (geothermal).


Kamojang Crater is a volcanic crater surrounded by jungle mountains with beautiful scenery. To go to these places from the City Main Page, you can take the direction towards Samarang or Paseh with road conditions are good enough to pass the vehicle.

Great mosque of Garut

Kampung Naga 


Snack Dodol Garut
This is the unspoilt village of Sunda. Kampung Naga. A Sundanese village ketradisionalan pristine with Sundanese-style building houses the original. Hundreds of years old tradition passed down from generation to generation yan is still maintained in the village which has a very beautiful panorama.
Let me quickly get to Kampung Naga, travelers are able to use public transport from Garut to Tasikmalaya and stopped at Neglasari, 26 Km from Main Page. Kencantikan village has attracted many foreign tourists to visit here. However, tourist arrivals is still not reduce the beauty and purity of the culture here. Visitors who come must be accompanied by a guide.

Sabtu, 24 Desember 2011

Cirebon: Batik, Empal Gentong dan Keraton

BISA jadi Anda sering dengar “Empal Gentong” khas Cirebon tapi belum tentu pernah nyobain. Kayak apa sih rasanya? Di Jakarta sekarang sudah banyak kedainya. Tapi jika Anda penasaran ingin masakan gulai khas “Kota Udang” seperti apa rasa aslinya dan kebetulan Anda berada di Cirebon, jangan buang kesempatan untuk mencicipinya. 



Kuliner Empal Gentong memang sudah tak bisa dipisahkan dari nama Cirebon.  Cara memasaknya khas, denganmenggunakan kayu bakar (pohon mangga) di dalam gentong (periuk tanah liat). Daging yang digunakan adalah usus, babat dan daging sapi. Empal gentong berasal dari desa Battembat, Kecamatan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon.

Akan tetapi, walaupun nama Empal Gentong kian kesohor, namun tidak bakal menggusur kemasyhuran nama Cirebon sebagai “Kota Udang”. Saking terkenalnya si Empal Gentong, membuat salah satu produsen mie instan memproduksi mie instan rasa Empal Gentong. Hal itu tertera di kemasannya. Tapi mie kemasan Empal Gentong ini hanya beredar di toko besar atau supermarket. 

Memang mengasyikkan di Kota Cirebon. Kalau berada di sana, anggap saja sedang outbondKota Cirebon adalah kota di Provinsi Jawa Barat. Kota ini terletak di pesisir Laut Jawa, di jalur pantura. Dahulu Cirebon merupakan ibukota Kesultanan Cirebon dan Kabupaten Cirebon, namun kini ibukota kabupatennya telah dipindahkan ke Sumber. Sedangkan Cirebon, sekarang menjadi pusat regional di wilayah pesisir timur Jawa Barat.

topeng Cirebon
Cirebon yang terletak di dekat perbatasan dengan Jawa Tengah dan Jawa Barat ini, merupakan daerah pertemuan budaya Jawa dan Sunda sejak beberapa abad silam. Masyarakat Cirebon biasa menggunakan dua bahasa, bahasa Sunda dan Jawa. Di Kota Udang ini banyak sekali terdapat obyek wisata, seperti wisata budaya, wisata pantai, wisata kuliner, dan sebagainya. Sebagai kota pelabuhan terpenting di pantai utara Jawa, setelah Jakarta dan Semarang, kota ini juga dikenal sebagai penghasil ikan dan hidangan laut yang lezat. 

Bangunan keraton-keratonnya yang memiliki arsitektur – yang merupakan gabungan dari berbagai elemen kebudayaan termasuk Islam dan unsur-unsur arsitektur Belanda – menambah keistimewaan Cirebon sebagai daerah tujuan wisata sejarah. Walaupun tidak sebesar Keraton Yogyakarta, namun Keraton Cirebon sangat menarik untuk dikunjungi.



Cirebon juga telah lama dikenal sebagai pusat penghasil kain batik, dan daerah ini juga terkenal dengan kesenian tari topeng dan musik tarling yang menggabungkan suara gitar, suling dan suara manusia dalam paduan yang harmonis.

foto: istimewa
Sejak abad ke-17, Kerajaan Cirebon dibagi atas tiga kekuasaan yaitu Sultan Kasepuhan, Kanoman dan Kacirebonan. Untuk pusat kegiatan politik, sosial dan budaya terpusat di Keraton Kasepuhan. Keraton ini dibangun pada 1527 merupakan istana tertua dan yang paling terjaga keasliannya di Cirebon. Keraton yang terletak di ujung selatan Jalan Lemah Wungkuk ini memiliki gaya arsitektur perpaduan antara Sunda, Jawa, Islam, China dan Belanda dan merupakan tempat tinggal dari Sultan Kasepuhan, tapi sebagian besar keraton ini dapat dikunjungi wisatawan.

Kamis, 22 Desember 2011

Anyer di Antara barisan Nyiur

Ombaknya tak begitu kencang [Foto: Iskandar Bakri]
 Pada 12 November 2011 yang lalu, saya diundang ke Anyer dalam rangka hari jadi perkawinan seorang teman, Sdr. Saladin,  yang ke-23 tahun. Lumayan, sekalian hilangkan penat yang sudah di ambang batas sibuk tak karuan di Jakarta.

pagi sekitar jam 6.00 saya sudah meluncur dengan roda empat lewat BSD Serpong. Enak sekali udara pagi itu, cuaca pun nampak bersahabat. Ditemani karib lama, Herman Syahara, tak terasa mobil yang saya kendarai sudah sampai di wilayah Cilegon. Wow jalannya lumayan banyak gajlukkan. Kami berdua terus ngedumel di mobil protes kepada Bu Atut yang baru saja menang dalam Pemilukada. "Gimana sih, katanya berempati pada rakyat, masa jalan begini aja gak bisa beres...?!" begitulah ocehan kami sepanjang jalan menuju Anyer. Belum lagi ketika mobil kami tepat berada di belakang truk-truk kontainer yang rodanya mampu menerbangkan debu dalam waktu singkat. Tapi, tak apalah. Kan kita mau senang-senang, kenapa harus ngedumel terus sih...

Tetapi, begitu kami sampai di temapt tujuan, Vila Trimurti, di mana acara Sdr. Saladin diadakan, hilang seketika rasa gundah kami melihat pantai Anyer, kebetulan saat itu airnya lagi tenang. mengharap ombak tak jua kunjung datang. Hingga larut malam, kami begadang di vila itu, tak jua kunjung ombak yang kami harapkan. Seorang penduduk yang diperbantukan oleh Sdr. Saladin untuk membuat ikan bakar, menawarkan diri jika kami mau memancing bisa memakai jasa tenaganya untuk menyewa perahu ke tengah laut. Banyak hal yang diceritakan tentang laut Anyer.
Sore di Villa Trimurti, Anyer. [Foto: HS]

Malam semakin malam, tidak juga betah diam di vila, kami pun mencari kopi hangat, dan ah akhirnya mampir di salah satu cafe di tepi jalan. Cafenya pake karaoke yang bisa dinikmati oleh semua pengunjung, karaoke umumlah begitu kira-kira. Beberapa teman cukup enak juga suaranya menyanyikan beberapa lagu. Dan karena malam semakin dingin, kami pun bergegas balik ke vila. Namun, di kamar, tak satu pun yang bisa lelap, karena ngobrol terus.

Pantai Anyer cukup menarik buat wisatawan dari kalangan manapun dia. Murah meriah. Namun, beberapa hotel seperti Mambruk Hotel, dan lainnya siap menjamu kedatangan Anda. tapi, sayangnya, karena beberapa waktu  lalu ada sinyal bakal datang Tsunami, apalagi Stasiun MetroTV pernah menayangkan bagaimana hebatnya Krakatau meletus di masa lampu termasuk prediksinya yang akan datang, kemungkinan sepinya Anyer merupakan indikasi nyata takutnya wisatawan yang mau berkunjung ke sana. Buktinya, seorang teman, Titi Kaluku ketika familinya akan mengadakan tour tahunan kantor suaminya, ia menyarankan agar tidak ke Anyer, lebih baik cari tempat lain. Ya, walau hingga hari ini tidak terjadi apapun, namun siaran di televisi tentang masa lalu Krakatau cukup punya andil mensepikan kawasan Anyer.

Walau demikian, Anyer tak akan berkurang pesonanya. Nyiurnya yang berada di sana-sini membuat mata yang memandang menjadi suatu kenangan yang akan dibawa pulang.

Alumni STP/IISIP '83 usai Thausiah di Anyer [Foto: HS]
Ke Anyer itu gampang sekali. Naik angkot aja sampai lho. Dari Jakarta kita hanya  perlu naik bus jurusan Merak, setelah itu turun di kota Cilegon. Dan dari Kota Cilegon, cari aja angkot warna silver, tanya saja angkot yang jurusan Anyer. Angkot ini ada yang langsung menyusuri pantai Anyer tapi ada juga yang hanya sampai Pasar Anyer.

Kalau diturunkan di Pasar Anyer, naik angkot sekali lagi, nggak jauh kok dari situ. Di sepanjang jalan itu tinggal kita pilih vila mana yang mau kita sewa, hotel yang berada di posisi pinggir pantai Anyer jangan dibilang lagi banyaknya.

Yuuuk kita ke Anyer...apa perlu kita jalan bareng nih...? Kalo memang mau yuk kita ngumpul, call2 aja di : 081807194147.


(
On 12 November 2011 ago, I was invited to Anyer in the framework of a friend's wedding anniversary, Br. Saladin, who to-23 years. Not bad, might as well get rid of fatigue that has been in the busy threshold abysmally in Jakarta.
morning around 6:00 I was gliding with four wheels via BSD Serpong. It was delicious morning air, the weather also seems friendly. Accompanied by his old friend, Herman Syahara, do not feel the car I drove had reached the region Cilegon. Wow the course pretty much gajlukkan. We both kept grumbling in protest to Mrs. Atut car who had just won the Election. "How does, he empathized with the people, the road could be going wrong here wrote not ...?!" that's how we babble all the way to Anyer. Not to mention when our car was right behind that container trucks wheels capable of flying dust in no time. But, never mind. Do we want to have fun, why should the grumbling continued to hell ... 

But, once we reached the destination temapt, Villa Trimurti, in which event Br. Saladin was held, lost instantly feel depressed we saw the coast of Anyer, coincidentally at the time the water was calm again. nevertheless expect the waves do not come. Until late at night, we stayed up at the villa, nevertheless did not go the waves we expected. A resident who had been by Mr.. Saladin to make grilled fish, offer themselves if we wanted to provoke could use the services of its efforts to hire a boat out to sea. Many things are said about the sea Anyer.
Tonight the night, not too comfortable stay in the villa, we were looking for a warm coffee, and ah finally stopped at one of the cafe on the sidewalk. Cafenya pake karaoke that can be enjoyed by all visitors, karaoke umumlah so roughly. Some friends also sound good enough to sing a few songs. And as the night gets colder, we were rushed back to the villa. However, in the room, none of which can sleep, because the conversation continues.
Anyer beach is quite interesting for the tourists from wherever he is. Cheap. However, some hotels like Mambruk Hotel, and others ready to entertain your arrival. but, unfortunately, because some time ago there was a signal coming tsunami, let alone ever Metro Station show how powerful Krakatoa erupted in the lamp, including the prediction that will come, possibly an indication of a real quiet the fears Anyer tourists who want to visit there. The proof, a friend, Titi Kaluku when relatives will hold its annual tour of his office, he suggested not to Anyer, better look elsewhere. Yes, although to this day nothing has happened, but broadcast on television of the past had contributed enough Krakatoa mensepikan Anyer region.


However, Anyer not be diminished its charm.
Nyiurnya who are here and there to make eyes look into a memory that will be taken home. )

Green Canyon Pangandaran

[Foto: Istimewa]
Pangandaran bisa dibilang merupakan salah satu kawasan wisata pantai yang paling populer di Jawa, karena ditunjang oleh panoramanya yang indah, pantainya yang lebar dan landai serta dihiasi dengan perahu nelayan warna-warni. Begitu pula masyarakatnya yang ramah, akomodasi yang lengkap dan murah, hidangan lautnya yang lezat serta taman nasionalnya yang aduhai.

Berpasir hitam, memiliki ombak yang besar, terkadang arusnya yang kuat cukup berbahaya untuk berenang, namun demikian tempat ini merupakan tempat yang menarik untuk dijelajahi. Jika ingin berenang dengan aman terdapat bagian pantai yang memiliki ombak yang lebih tenang. 

Taman Nasional Pangandaran
Taman Nasionalnya terletak di semenanjung yang diselimuti hutan. Di sini hidup beberapa jenis binantang antara lain, kijang, monyet, burung enggang dan kera Jawa berlengan panjang. kawasan ini memiliki beberapa teluk dengan pantai yang ditumbuhi pepohonan. Taman ini terdiri atas dua bagian yaitu taman rekreasi dan kawasan hutan.

Sehubungan dengan kerusakan lingkungan yang terjadi di kawasan hutan maka kunjungan ke hutan sangat dibatasi. Wisatawan hanya diperbolehkan berada di kawasan taman rekreasi saja. 
[Foto: Istimewa]

Dari Pangandaran menyusuri pantai ke barat menuju Cikembulan dan seterusnya dapat ditemui beberapa obyek wisata yang menarik untuk dikunjungi dan yang paling terkenal adalah Green Canyon dengan gua stalaktitnya yang terletak di muara Sungai Cijulang. Obyek wisata Green Canyon merupakan obyek yang paling populer yang sebenarnya bernama Cujang Taneuh. Hampir semua agen wisata di Pangandaran memiliki paket wisata mengunjungi Green Canyon termasuk mengunjungi beberapa obyek wisata lainnya yang terdapat di sepanjang jalan menuju Green Canyon. 

Di sini, wisatawan dapat berenang menikmati kejernihan air dan panorama sekeliling yang indah. Kawasan wisata Green Canyon sangat populer dan selalu ramai dikunjungi orang. Sebaiknya Anda datang ke sini pagi-pagi sekali agar tidak berdesak-desakan dengan pengunjung lainnya.

Destinasi wisata
  1. Pantai pangandaran Timur
  2. Pantai Batu karas
  3. Body Rafting Green canyon
  4. Pantai Batu Hiu
  5. Cagar Alam Pangandaran
  6. Pantai pangandaran barat
Kegiatan Wisata

  • Sunrise & sunset hunt
  • Body Rafting Green canyon
  • Sunbathing
  • Water Sport (surfing, banana boat & rolling donnut)*
  • Snorkeling di taman laut cagar alam pangandaran
  • Trekking menyusuri cagar alam pangandaran (terdapat hewan liar, goa, air terjun dll)
  • Seafood party *
Fasilitas 
  1. Transportasi bus/elf AC PP dan selama wisata
  2. Penginapan
  3. Makan 5 x
  4. Tiket masuk semua wisata
  5. Biaya body rafting Green canyon
  6. Sewa life jacket/pelampung
  7. Guide
  8. Dokumentasi
Pangandaran is arguably one of the regions most popular tourist beaches in Java, because it is supported by beautiful panorama, wide and gently sloping beaches and dotted with colorful fishing boats. Similarly, people are friendly, complete and cheap accommodation, tasty cuisine and the sea is a fantastic national parks.
Black sand, have big waves, strong currents sometimes quite dangerous to swim, however, this place is an interesting place to explore. If you want to swim safely there are parts of the beach that has waves are calmer.
National Park Pangandaran
Its National Park is located in the forest-covered peninsula. Here live some kind of the animals, among others, deer, monkeys, hornbills and monkeys long-sleeved Java. This region has several bays with a wooded shore. This park consists of two parts, namely recreational parks and forest areas.
In connection with the environmental damage that occurs in the forest area is very restricted visits to the forest. Travelers are only allowed in the recreation park area only.
Pangandaran down the coast from west to Cikembulan and so on can be found a few interesting attractions to be visited and the most famous is the Green Canyon with stalaktitnya cave located at the mouth of the River Cijulang. Green Canyon tourist attraction is the most popular objects are actually named Cujang Taneuh. Almost all travel agencies in Pangandaran have visited the Green Canyon tour package includes visit some other attractions located along the road to Green Canyon.
Here, tourists can enjoy the clarity of the water and swim around the beautiful panorama. Green Canyon tourist area is very popular and always crowded with people. You should come here early in the morning so as not to jostle with other visitors.
Travel Destinations

    
East Coast Pangandaran
    
Batu Karas beach
    
Body Green Canyon Rafting
    
Stone Coast Sharks
    
Pangandaran Nature Reserve
    
Pangandaran west coast
Tourism Activities

    
Sunrise & sunset hunt
    
Body Green Canyon Rafting
    
Sunbathing
    
Water Sport (surfing, banana boat & rolling donnut) *
    
Snorkeling in the marine park sanctuary Pangandaran
    
Trekking along the nature reserve Pangandaran (there are wild animals, caves, waterfalls, etc.)
    
Seafood party *
Facilities

    
Transport bus / elf AC PP and during travel
    
Lodging
    
Eat 5 x
    
Tickets go all tours
    
Cost of Green Canyon rafting body
    
Rent a life jacket / vest
    
Guide
    
Documentation

Minggu, 18 Desember 2011

Garut Membuat Kita Semakin Larut

Kota Garut yang terletak sekitar 63 Km di tenggara Bandung merupakan daerah dataran tinggi yang dikelilingi sejumlah puncak gunung yang sebagian besar adalah gunung vulkanik. Hal ini membuat gunung menjadi kawasan pertanian yang subur. Garut merupakan pusat penghasil sayur-mayur, jeruk, teh dan tembakau.

Obyek wisata yang paling terkenal di sekitar Garut adalah kawasan peristirahatan Cipanas yang terletak 6 Km barat laut kota Garut di kaki Gunung Guntur. Kawasan yang relatif kecil ini memiliki sumber mata air panas yang disalurkan ke kolam-kolam dan pemandian yang terdapat di berbagai penginapan di Cipanas. Tempat ini dapat dijadikan pangkalan sebelum menjelajahi berbagai obyek wisata lain di sekitarnya. sekitar 3 Km dari Cipanas, melalui jalan yang mendaki ke arah Gunung Guntur, terdapat air terjun Curug Citiis, dari lokasi air terjun ini, wisatawan dapat melanjutkan pendakian selama 4 jam ke puncak Gunung Guntur. Sebaiknya, pendakian dimulai sekitar jam 5 pagi untuk mendapatkan pandangan yang jelas dari ketinggian gunung.

Gunung Papandayan
Gunung yang tingginya 2.662 meter ini terletak di sekitar 28 Km barat laut Garut. Gunung ini merupakan salah satu gunung yang masih aktif di Jawa Barat. kawah Papandayan yang berwarna kuning dan mengeluarkan gelembung terletak lebih rendah dari puncak gunung. Puncak ini dapat terlihat dari Kota Garut pada pagi hari yang cerah. Untuk mencapai Gunung Papandayan dengan kendaraan umum wisata dapat menumpang minibus dari Garut ke jurusan Cikajang dan kemudian turun di belokan dekat Cisurupan yang menuju ke Gunung Papandayan. Dari tempat parkir wisata harus berjalan kaki mendaki selama setengah jam menuju ke kawah yang tediri dari kolam lumpur yang mengeluarkan gelembung, lubang-lubang yang mengeluarkan uap panas dan kawah belerang.